( Bacaan : 1 Yohanes 4 : 11 – 1 dan Markus 6: 45-52)
Dalam kehidupan di zaman sekarang ini banyak orang mengalami ketakutan dalam banyak hal, misalnya: pekerjaan, kesehatan, rumah tangga, komunitas, dan seterusnya. Hampir bisa dipastikan bukan hanya sekali atau dua kali, bahkan hampir selalu, setiap saat, ia mengalami ketakutan.
Seorang ibu paruh baya menderita patah tulang belakang, lumbar 5&6, yang terjadi karena gerakan membungkuk terlalu cepat guna menggendong anabul pada saat ia lari pagi. Dokter menyarankan dia untuk istirahat total. Ia juga diminta melakukan terapi belajar berdiri dan berjalan seminggu 3 X di rumah sakit, selama minimal 1 tahun, selain minum Vitamin tentu saja, untuk penyembuhan.
Si Ibu merasa takut sekali untuk menjalankan anjuran dokter tersebut, bagaimana tidak? Hanya untuk bergerak sedikit saja seluruh badannya terasa sakit. Selin itu, belum tentu juga sembuh, begitu pikirnya, mengingat usianya. Si Ibu takut menjadi cacat, takut menjadi orang yang tidak berguna, takut merasakan tulang yang selalu ngilu sepanjang hidup, takut menjadi benalu bagi orang-orang di sekitarnya.
Dalam Kitab Suci beberapa kali kata “jangan takut” muncul, di antaranya: dalam Yesaya 41: 10. Dalam ayat ini Tuhan berjanji akan selalu meyertai kita, manusia, meneguhkan,menolong, bahkan akan memegang tangan kita manusia dengan tangan kanan-Nya.
Yesus berjanji kepada Maria dan teman-temannya, bahwa mereka akan melihat Dia di Galilea. Nyata bahwa mereka tidak kehilangan Yesus. Yesus tidak meninggalkan mereka. Kata Yesus kepada mereka, “Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea,dan di sanalah mereka akan melihat Aku” ( Mat. 28: 10).
Tuhan selalu hadir dan menolong para murid, bahkan pada saat para murid bersusah payah mendayung karena angin sakal, Yesus hadir menghampiri mereka, menenangkan dan mengajak untuk tidak usah takut karena Yesus ada di Tengah-tengah mereka.
Dari pengalaman ibu tadi dan dari beberapa ayat yang disebut di atas jelas bahwa kita manusia masa kini tahu bahwa Tuhan selalu menyertai, hadir, dan tidak meninggalkan kita. Ia menolong dan menjaga kita manusia. Betapa pentingnya mempercayakan diri kepada Dia dan mengikutsertakan Tuhan dalam setiap langkah kita. Masihkah kita memiliki rasa takut? Apakah ini pertanda kita belum mengikutsertakan Dia dalam hidup kita

Penulis

