Renungan dari Bacaan Ibrani 10: 32-39; dan Markus 4: 26-34 Kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup (Ibrani 10:39). |
Salah satu lagu favorit saya adalah “I have decided, to follow Jesus”. Lirik lagunya mengingatkan saya agar tetap setia mengikuti-Nya, saya tidak boleh meninggalkan-Nya. Saya ingat salah seorang teman dosen yang sangat kesulitan dalam menjaga imannya, karena menikah dengan seseorang yang berbeda iman. Akhirnya dia tidak tahan dan terpaksa meninggalkan imannya.
Mengapa hal itu bisa terjadi? Mungkin dia lupa mengingat kata-kata dalam lirik lagu favorit saya itu, yang berbunyi: I have decided, to follow Jesus (3x), No turning back, No turning back (Mengikut Yesus, keputusanku, ku tak ingkar, ku tak ingkar).
Lirik keduanya berbunyi “Though none go with me, I still will follow” (3x), No turning back, No turning back (Kutetap ikut, walau sendiri, ku tak ingkar, ku tak ingkar). Mungkin dia juga banyak menderita dan tidak dapat bertahan dalam perjuangan yang berat, di tengah orang yang berbeda iman. Dia gagal mempertahankan imannya, karena dia sendirian, tidak cukup tangguh untuk tetap mengikuti Yesus. Dia juga tidak sanggup menerapkan lirik ketiga lagu itu, yaitu “The world behind me, the cross before me” (3x), no turning back (Salib di depan, dunia di belakang), dia mengedepankan kenikmatan dan iming-iming dunia (berupa jabatan, dan lain-lain), dan melupakan salib, mungkin juga lupa bahwa dia memiliki harta yang lebih baik dan lebih tetap sifatnya, yaitu tempat yang abadi di surga.
Dalam Ibrani 10:32-39 Rasul Paulus berpesan kepada jemaat Ibrani dan kepada kita, agar kita tidak melepaskan kepercayaan kita, karena besar upah yang menantinya. Kita memerlukan ketekunan agar dapat melakukan kehendak Allah dan memperoleh apa yang dijanjikan. Marilah kita menjadi orang-Nya yang benar, yang akan hidup oleh iman, jangan sampai kita mengundurkan diri. Sebab, Tuhan tidak akan berkenan kepada orang yang mengundurkan diri dan binasa. Biarlah kita menjadi orang-orang percaya yang beroleh hidup.
Apakah yang harus kita percayai? Biarlah kita percaya bahwa dalam diri kita Tuhan telah menaburkan iman, yaitu iman akan Kerajaan Allah, iman akan kehidupan kekal. Biarlah iman yang berupa benih kecil itu tumbuh, bertunas, bertangkai, mengeluarkan bulir, dan bulirnya berisi butir-butir yang penuh isinya, sebagai buah yang akan masak dan siap dipanen.
Iman akan Kerajaan Allah itu juga dapat diumpamakan sebagai biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Biji sesawi itu termasuk biji yang paling kecil dari segala jenis benih. Namun, apabila ditaburkan dan dipelihara, ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya. Apa artinya iman yang bertumbuh? Kalau iman kita akan Yesus sudah bertumbuh, kita berharap bisa menerapkan lirik lagu yang keempat, yaiu “Kuikut sampai, kulihat Yesus” (3x), “Ku tak ingkar, ku tak ingkar”. Hal ini berarti mengikut Yesus sampai mati yakni Percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, serta hidup di dalam Dia.

Penulis

