Saya dan kamu juga diselamatkan-Nya (15 Februari 2025)

Renungan dari Bacaan Kejadian 3:9-24 dan Markus 8:1-10.
“Mereka makan sampai kenyang. Lalu potongan-potongan roti yang lebih dikumpulkan, sebanyak tujuh bakul” (Mrk. 8:8)

Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia, merupakan buah hasil pemikiran para pemimpin yang mengutamakan persatuan dan keutuhan bangsa dengan upaya merumuskan dasar aturan kehidupan bernegara, yang mengayomi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan berbagai suku bangsa di Indonesia. Rumusan sila pertama: “Ketuhanan yang Mahaesa”, sejalan dengan hukum pertama dalam 10 perintah yang ditulis Musa pada loh batu.

Perintah ini diberikan kepada bangsa Israel yang baru keluar dari Mesir, sebagai panduan untuk hidup sebagai bangsa yang kudus dan layak bagi Tuhan. Pengakuan bahwa hanya ada satu Tuhan yang menciptakan alam semesta, bumi, dan segala isinya, berarti mengakui keragaman manusia ciptaan-Nya. Karena Tuhan Allah juga maha adil dan maha bijaksana, tentunya semua manusia memiliki hak yang sama untuk memperoleh perlindungan, berkat, dan  keselamatan dari Tuhan. Namun, pertama-tama dari pihak manusia, penting untuk mengenal Tuhan Allah yang benar dan praktik penyembahan yang benar. Maka Yesus mengajak murid-murid-Nya untuk juga mewartakan Injil, ke wilayah orang bukan Yahudi, seperti daerah Tirus, Sidon, dan Dekapolis (Mrk.7:31).

Pada dasarnya, manusia memiliki dorongan rasa ingin tahu dan haus akan pengetahuan.  Sayangnya, rasa ingin tahu manusia pertama berujung pada tindakannya melanggar perintah Allah. Mereka memakan buah dari pohon yang dilarang untuk dimakan, yakni pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat (Kej. 3:17-19).

Kebalikan dari akibat rasa ingin tahu manusia pertama yang menjerumuskannya dalam dosa dan keterpisahan dengan Allah, dorongan rasa ingin tahu dan pengharapan orang yang mengikuti Yesus, menghantarkan mereka pada perjumpaan dengan hadirat Ilahi dan pengenalan akan Allah yang benar. Mereka mendengarkan pengajaran Yesus dan menjadi saksi berbagai penyembuhan dan pengusiran setan.

Setelah tiga hari bersama Yesus, rombongan orang banyak yang berada di suatu tempat terpencil kehabisan makanan. Hati Yesus tergerak oleh belas kasihan dan khawatir mereka akan pingsan dalam perjalanan pulang, sebab ada yang datang dari jauh (Mrk. 8:1-3). Murid-murid Yesus kebingungan bagaimana mendapatkan roti supaya semua orang itu bisa makan sampai kenyang.  Karena, saat itu yang ada pada mereka hanya tujuh roti dan beberapa ikan kecil. Namun, Yesus menyuruh orang banyak itu duduk. Lalu Ia mengambil ketujuh roti itu dan mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada para murid supaya dibagikan. Begitu pula dilakukan terhadap ikan yang ada. Saat itu ada sekitar 4000 orang dan mereka semua makan sampai kenyang, bahkan setelahnya masih terkumpul tujuh bakul potongan roti yang berlebih (Mrk. 8:4-9).

Betapa besar kasih Allah dan kuasa-Nya tidak dapat dikurung oleh batasan yang dibuat oleh manusia. Orang asing yang bukan penganut agama Yahudi, yang tidak tinggal di wilayah Yahudi, ternyata juga dapat mengalami penyembuhan, karena percaya kepada Yesus Kristus. Kasih Allah tidak akan pernah habis, selalu tersedia untuk semua orang yang percaya. Baik dahulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya.  Tuhan Mahaesa, Allah Pencipta, mengasihi dan ingin menyelamatkan semua manusia ciptaan-Nya.

Manusia tidak boleh tinggi hati, merasa diri paling layak menerima berkat dan pertolongan dari Tuhan, lalu membuat persyaratan yang membatasi pergerakan kuasa Tuhan. Maka saya juga tidak boleh bersikap eksklusif dan menganggap keselamatan Tuhan hanya untuk saya dan orang yang satu komunitas dengan saya sekarang ini. Tuhan berkuasa untuk menggerakkan hati semua manusia untuk datang kepada-Nya dan juga mengalami keselamatan dan kehidupan kekal. Saya cukup berbahagia jika dianggap layak untuk ikut serta mewartakan kabar baik dan berkat keselamatan itu, dengan menjadi murid Yesus yang setia menjalankan perintah-perintah-Nya. Saya turut berbahagia, jika ada orang yang mengalami mukjizat penyembuhan dan keselamatan dari Tuhan. Karena Tuhan maha adil dan kasih karunia-Nya tidak terbatas, saya dan kamu diselamatkan-Nya.

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *