Renungan dari bacaan : Kejadian 4:1 – 15, 25, Markus 8: 11 – 13. Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata :”Mengapa Angkatan ini meminta tanda ? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda. (Markus 8:12) |
Kejadian 4:1-15 menyajikan kisah tentang kurban persembahan kakak beradik, Kain dan Habel, kepada Tuhan. Habel sebagai penggembala mempersembahkan kambing domba, sedangkan Kain sebagai petani mempersembahkan hasil tanah. Kenyataan Allah tidak mengindahkan kurban persembahan Kain membuat “hati kain menjadi sangat panas dan mukanya muram” (Kej.4 :5b).
Sebenarnya persembahan yang diberikan oleh Kain meruapakan suatu perbuatan baik, tetapi rekasi Kain terhadap Tindakan Allah yang tidak mengindahkan persembahannya membuat dia jatuh ke dalam dosa pembunuhan. Kain mencoba menyembunyikan perbuatan tersebut, tetapi tiada yang tersembunyi bagi Tuhan (Matius 10:26). “Dimana Habel, adikmu itu” (Kej. 4:9a). “Darah adikmu itu berteriak kepadaku dari tanah” (kej. 4:10).
Menurut pemahaman Alkitab, daya hidup ada di dalam darah, baik darah hewan (Kej.9:4) maupun manusia ( Im.17:11). Membunuh manusia diistilahkan “menumpahkan darah” dan darah kurban itu ditanggung sendiri oleh pembunuhnya (1Raja 2:31-33). Penumpahan darah orang yang tidak bersalah dapat membuat tanah menjadi terkutuk (Kej.4:10-12).
Akibat semua ini, Kain menanggung dosanya sendiri berupa rusaknya relasinya dengan Allah dan dengan sesama. Kain memang dihukum tetapi Kasih Allah tetap diberikan kepada Kain. Ia diberi tanda pada dahinya. Siapa saja yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat.
Kadangkala kita mengharapkan mukjizat yang besar sebagai tanda bahwa Tuhan memberikan apa yang telah kita berikan, seperti pelayanan-pelayanan dalam bentuk pengurus dalam komunitas, wilayah Rohani, kelompok kategorial, dsbnya. Padahal banyak sekali tanda kasih dari Tuhan dalam kehidupan kita setiap hari. Kita bisa membaca dan merenungkan Sabda Tuhan merupakan tanda kasih. Sehat dan kuat dan hirupan napas di pagi hari merupakan tanda kasih dari Tuhan. Untuk itu marilah kita selalu bersyukur pada Tuhan akan kasih Allah yang dapat kita rasakan serta selalu berusaha untuk menjadi tanda kasih bagi sesama. Kita juga diundang untuk tidak bereaksi negatif seperti Kain, bila terjadi hal-hal yang di luar harapan kita. Sebab, Tuhan mungkin mempunyai suatu rencana indah di balik sebuah kegagalan.

Penulis

