UPAH MENGIKUT YESUS (4 Maret 2025)

Bacaan : Sirakh 35:1-12 ; Markus 10:28-31
“Setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumah…. ia akan menerima seratus kali lipat” (Mrk. 10: 29-30).

Beberapa waktu yang lalu, ada berita di media sosial tentang seorang dokter yang  tiba-tiba menjadi seorang mualaf, berpindah keyakinan dari seorang kristiani menjadi pemeluk agama lain.  hal ini dianggap oleh sebagian orang sebagai strategi marketing untuk mencari simpati dan dukungan dengan tujuan tertentu.

Menjadi orang Kristen dianggap kurang menguntungkan dalam mencari popularitas.

Menjadi pengikut Yesus memang tidak mudah, terlebih pada zaman sekarang ini. Kondisi sosial-ekonomi yang semakin sulit tidak sedikit membuat orang menjadi kecewa setelah sekian lama mengikut Yesus, mengapa?  

Bacaan Injil hari ini melanjutkan kisah tentang orang kaya yang sukar masuk Kerajaan Allah, padahal orang kaya tersebut sejak masa mudanya sudah menuruti seluruh perintah Allah. Namun,  ketika diminta  untuk menjual seluruh hartanya, dia menolak dan kecewa lalu pergi meninggalkan Yesus.

Peristiwa tentang orang kaya yang menolak panggilan Yesus menjadi peristiwa yang memicu Petrus untuk mengeluarkan pernyataan yang mewakili  murid lainnya. Petrus  ingin mengetahui apa yang akan mereka dapatkan karena mereka sudah meninggalkan segala sesuatunya  dan memilih untuk mengikuti Yesus.

Yesus menyatakan bahwa orang-orang  yang melakukan hal seperti itu akan menerima kembali seratus kali lipat, artinya  ada berkat yang berlimpah-limpah baik dalam kehidupan di dunia ini maupun kehidupan yang akan datang yaitu  hidup  kekal. Apa yang telah ditinggalkan yaitu  mulai dari rumah, saudara, orang tua atau anak-anak atau ladangnya, akan dikembalikan dengan berlimpah bagi mereka yang setia mengikuti Dia.

Namun, pernyataan Yesus  tersebut bukan berarti hidup kita akan serba mudah, dan pengurbanan kita dalam mengikuti Dia akan digantikan secara nominal seratus kali lipat.   Justru  Yesus  mengingatkan   bahwa kita bisa saja mengalami berbagai  penganiayaan.  Meskipun demikian, apa yang kita terima sebagai pengikut Yesus jauh lebih bernilai  yaitu  suatu jaminan akan hidup  kekal.   Kehilangan harta benda, keluarga bahkan nyawa tidak ada apa apanya dibandingkan dengan hidup kekal yang dijanjikan Tuhan kepada kita.

Pemahaman ini hendaknya dapat menuntun kita sebagai orang yang beriman, untuk jangan mudah ditipu oleh ketenaran dan harta duniawi. Semua itu hanya sementara saja.  Jangan ragu untuk tetap percaya dan setia pada iman kepada Yesus, apa pun risiko yang kita hadapi.  Mari jadikan hidup kekal sebagai tujuan dan motivasi dalam hidup kita di dunia ini.

Penulis

Komentar

  1. Sangat bagus dan menguatkan kita semua yg sedang berziarah di dunia ini.
    Terus berjuang dan berkarya.
    Terimakasih bapak P Edwin dan ibu Maureen

  2. Bagus bu,memang jangan tertipu oleh hal 2 duniawi, apapun tantangannya kita hrs ikut Yesus
    meskipun bnyk cobaan,sakit penyakit, pergumulan dllSetia pd Yesus kt tdk jln sendiri Tuhan mendampingi n menolong kita
    Terima kasih renungannya,fokus pd Yesus kt akan menerima kehidupan kekal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *