Menghadapi Godaan dengan Iman yang Teguh

Renungan dari Bacaan Ulangan 26 : 4 – 10 Lukas 4 : 1 – 13
“Jawab Yesus kepadanya: ‘Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja. Lukas 4 : 4

Setelah dibaptis, Yesus kembali dari sungai Yordan dan dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. Di sana, Ia tinggal selama empat puluh hari dan dicobai oleh Iblis. Selama itu, Yesus tidak makan apa-apa dan akhirnya Ia lapar.

Saat itulah Iblis datang untuk mencobai Yesus. Iblis berkata, “Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti.” Iblis ingin menguji apakah Yesus benar-benar Anak Allah dengan meminta-Nya melakukan sesuatu yang luar biasa. Namun, Yesus tidak jatuh ke dalam pencobaan itu. Ia menjawab dengan mengutip Kitab Suci, “Manusia hidup bukan dari roti saja.”

Kita seringkali dihadapkan pada situasi yang membuat kita harus memilih antara keinginan kita dan kehendak Allah. Kita mungkin merasa lapar dan ingin makan, tetapi kita harus ingat bahwa kita tidak hanya hidup dari roti saja. Kita hidup dari firman Allah dan dari kehendak-Nya.

Setelah itu, Iblis membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia. Iblis berkata, “Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki.” Iblis ingin menguji apakah Yesus lebih mengutamakan kekuasaan dan kemuliaan dunia daripada kehendak Allah.

Namun, Yesus tidak tergoda oleh tawaran itu. Ia menjawab dengan mengutip Kitab Suci lagi, “Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” Kita harus ingat bahwa kita hanya boleh menyembah Allah dan tidak boleh menyembah apa pun juga.

Akhirnya, Iblis membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah. Iblis berkata, “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah.” Iblis ingin menguji apakah Yesus benar-benar percaya kepada Allah untuk melindungi-Nya.

Namun, Yesus tidak jatuh ke dalam pencobaan itu. Ia menjawab dengan mengutip Kitab Suci lagi, “Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” Kita harus ingat bahwa kita tidak boleh mencobai Allah dengan melakukan sesuatu yang tidak benar.

Setelah itu, Iblis mundur dari Yesus dan menunggu waktu yang baik untuk mencobai-Nya lagi. Kita harus selalu waspada dan berdoa agar tidak jatuh ke dalam pencobaan. Kita harus ingat bahwa kita memiliki Allah yang kuat dan setia yang selalu menyertai kita.

Penulis

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *