| Renungan dari Bacaan Kis. 18: 9 – 18 dan Yoh. 16: 20 – 23a “Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!” (Kis. 18: 9b) |
Dalam perjalanan Paulus untuk memberitakan Injil, Roh Kudus berperan dalam menunjukkan kota-kota yang harus dihindari atau yang harus dimasuki dalam perjalannya. Ketika Paulus di Korintus, dalam suatu penglihatan ia diberi kekuatan oleh Roh Yesus untuk melakukan pelayanan Firman: “Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab, Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menyentuh dan menganiaya engkau…”(Kis. 18:9-10). Dengan demikian tidak ada alasan bagi Paulus untuk diam, melainkan terus memberitakan Firman Tuhan.
Penginjil Yohanes juga mengingatkan kita akan pergumulan hidup, penderitaan, dan dukacita. Ada waktu untuk bersukacita dan ada waktu untuk berdukacita. Sukacita dan dukacita selalu menghiasi hidup manusia. Ada beberapa hal yang perlu kita sadari pada bacan hari ini, antara lain :
Pertama, bersabar sekalipun menderita. Setiap manusia akan berhadapan dengan pengalaman dukacita, kecemasan, ketakutan, namun kita diingatkan untuk selalu bersabar. Tuhan menguji kesabaran manusia dengan peristiwa hidup yang bisa saja tidak menguntungkan. Ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan orang-orang pilihan-Nya, yang percaya kepada-Nya.
Kedua, berserah diri. Berhadapan dengan situasi hidup yang tidak menguntungkan maupun penderitaan, kita diharapkan untuk tetap percaya dan berserah diri kepada Tuhan. “Serahkanlah diri kepada Tuhan, dan Ia akan bertindak”.
Ketiga, berharap. Berharap adalah bukti dari Iman. “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” (Ibrani 11:1). Di dalam iman, kita berharap seperti Abraham, dan di dalam pengharapan itu, kita beriman. Marilah kita berjuang dan jangan pernah takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Tuhan menyertai kita.
Penulis
