Maria Bunda Gereja (9 Juni 2025)

Renungan dari Bacaan Kej 3 : 9 -15.20 dan Yohanes 19 : 25 – 34
β€œKemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya (Yoh 19: 27).

Hangat berita tentang ditangkapnya tersangka korupsi Dirut pabrik tekstil terbesar se-Asia Tenggara. Pertanyaannya: Kok baru sekarang ya ditangkap? Kejahatan dilakukan manusia dengan berbagai cara, mulai dari secara online lewat HP, laptop, tablet, hingga melalui sosial media.  Bentuk kejahatan pun semakin beragam: mulai dari ujaran kebencian yang timbul dari iri hati, sakit hati (tidak bisa mengampuni), dan dilakukan untuk merusak nama baik, untuk menjatuhkan dan membuat malu orang lain, menindas, memperkosa, hingga tindakan pembunuhan. Persaudaraan pun semakin renggang, antar saudara bertikai dan berebut warisan. Kejahatan menyangkut bukan hanya pribadi melainkan juga kelompok dan bangsa: perang antar bangsa, antar etnis, antar agama, semuanya mau berkuasa dan merampas hak asasi orang lain. Semua itu menyebabkan manusia hidup dalam ketakutan, permasalahan, penderitaan, dan pergumulan hidup. Apakah kita mau seperti ini terus: hidup dalam ketidakpastian, kesedihan, resah, dan tanpa kasih Tuhan? Tentu tidak. Kita akan mencari Tuhan, jalan keselamatan dan hidup.

       Manusia dengan kehendak bebasnya, bukannya memilih taat pada Allah melainkan berbuat dosa sehingga terpisah dari Allah. Allah mau manusia selamat dengan menebus dosa manusia, sekali untuk selamanya, melalui kematian Yesus Kristus di salib. Sesaat sebelum wafat, Yesus menyerahkan bunda-Nya, Maria, kepada Yohanes, murid yang dikasihi-Nya (Yoh. 19:7). Ia memberikan Maria agar menjadi ibu bagi murid-murid-Nya, yaitu Gereja-Nya, umat beriman. Dengan demikian Bunda Maria adalah ibu kita, sebab Tuhan Yesus juga memberikannya kepada kita untuk kita kasihi, hormati, dan teladani.

       Bunda Maria adalah Hawa Baru yang melahirkan Kristus, Sang Hidup (Yoh. 14:6) yang memberi hidup kepada dunia (Yoh. 6:33). Hawa yang lama mendatangkan maut karena tertipu oleh Iblis, sedangkan Hawa yang baru, keturunan Hawa, meremukkan kepala Iblis. Setelah Adam dan Hawa berdosa, Allah yang penuh belas kasih langsung menjanjikan keselamatan bagi manusia, dengan berkata: β€œketurunannya (perempuan) akan meremukkan kepalamu (ular), dan engkau akan meremukkan tumitnya”(Kej. 3:15). Allah menjamin bahwa manusia, keturunan Hawa, akan mampu mengalahkan kekuatan Iblis yang menggiringnya kepada dosa. Dengan menyerahkan Maria kepada Gereja, Kristus menjamin perlindungan bagi Gereja dari kuasa Iblis. Sang Bunda akan selalu melindungi dan mendoakan anak-anaknya yang telah membentuk seuatu komunitas yang disebut Gereja agar tidak terjerat dalam kuasa dosa.

       Dalam karya pelayanan bagi komunitas, para pelayan tidak lepas dari iri dan dengki dan usaha untuk menjatuhkan nama baik yang lain. Orang menebar fitnah dan anehnya orang dengan mudah percaya kepada fitnah, menelan berita buruk mentah-mentah tanpa  menanyakan kebenarannya dan mengujinya terlebih dahulu. Menyaksikan semua itu, tentu kita merasa sedih, marah, kecewa, bahkan mungkin timbul keinginan untuk membalas dengan membuka kedok orang itu. Namun, kita menyadari bahwa hati yang terlkua malah berpengaruh buruk bagi hidup kita, membuat sirnanya damai dan sukacita. Semuanya itu adalah bentuk-bentuk dosa, jeratan Iblis yang mau menghancurkan kita.

Dalam keadaan yang demikian, sudah sepatutnya kita mengingat dan memanggil ibu kita Maria, agar ia mendoakan dan menolong kita. Lewat doa-doa harian, doa rosario, novena kepada Bunda Maria, kita mohon agar ia menyampaikan harapan kita kepada Putra-Nya. Kita memohon agar Tuhan memberikan kita hati yang mau mengampuni. Sebab, hanya dengan hati yang demikian kita bisa menerima orang lain apa adanya. Kita tidak bisa mengontrol apa yang masuk dalam hidup kita, tetapi kita bisa mengontrol hati kita. Dengan hati yang pengampun, kita sudah mengampuni begitu bertemu dengan orang yang menyakiti kita. Ketika ia pura-pura memeluk saya, saya menyambutnya dengan tulus, β€œHai apa kabar, semoga sehat, sukacita. Berkah Dalem”. Dengan cara ini kesatuan dalam komunitas, dalam Gereja, akan terbentuk, sebab perlahan-lahan semua anggotanya memiliki karakter Kristus. Marilah kita, bersama Maria, Bunda Gereja, memanjatkan doa bagi persekutuan umat Kristiani dan setiap kita merasakan Maria sebagai Ibunya yang selalu siap menolongnya.

Penulis

21 Responses

  1. Nama yang begitu indah, Maria.
    Bunda penolong yang penuh belas kasih.
    Semoga renungan nya senantiasa memberkati banyak orang.
    Tuhan Memberkati, Amin. πŸ˜‡

  2. Renungan yang sangat bagus,Mbak. Mengajak kita semua untuk makin menghormati dan meneladani Bunda Maria sebagai Bunda Kristus dan Bunda Gereja. Tetap semangat dan setia melayani,Mbak. Selamat Malam,Selamat Beristirahat. Berkah Dalem! πŸ™πŸ˜‡

    1. Kebesaran hati seorang Bunda Maria sangat tulus dan penuh cinta kasih. πŸ˜‡
      Sama dengan ajaran putra nya Tuhan Yesus Kristus, yang selalu memberkati kita semua πŸ™
      Semoga Kasih dan Pemberkatan Tuhan selalu menyertai kita semua para pembaca, dan pengikut Kristus πŸ™
      Amin.
      Berkah dalem πŸ™

  3. Renungan yang sangat inspiratif, terima kasih Sis Enny.. πŸ₯°
    Bunda Maria, Bunda kami terus lindungilah kami dan doakanlah kamiπŸ™

  4. Terimakasih untuk renungannya Bu Enny πŸ™ Bunda Maria, Bunda penolong, sertailah kami selalu untuk menjadi pengantara bagi putra-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus. Kiranya kami dapat menjadi pembawa damai sukacita bagi banyak orang. Tuhan memberkati πŸ˜‡πŸ™

  5. Terima kasih Sis Enny buat renungannya yang sangat memberkati. Kiranya kita semua dapat meneladani Bunda Maria, wanita istimewa yang dipilih Allah menjadi Bunda Allah, Bunda Gereja , Bunda kita semua sebagai anak-anak Allah dalam Gereja yang satu, kudus, Katolik dan Apostolik.
    Bunda Maria kiranya senantiasa memberikan kekuatan dan peneguhan bagi kita semua. Amin πŸ™πŸ˜‡

  6. Pagi ini baru selesai rosario..lalu membaca renungan ini..Allah sungguh hidup meneguhkan. Bunda Maria adalah teladan ketaatan. Ketika disakiti diam, mengalah dan sabar. Doakan mereka yang menyakiti kita. Terima kasih atas renungannya bu Enny..,senantiasa menjadi berkat melalui pewartaannya. Berkah Dalem Gusti.

  7. Tq renungannya yg sangat. Memberkati. Diingatkan kembali Per Mariam et Jesu. Ditunggu renungan2 berikutnya ya sist.

  8. Terimakasih Bu Enny..
    Renungan yg sangat memberkati, pesan yg begitu jelas, dan contoh konkret yang sederhana namun justru yang sering diabaikan utk tetap setia dlm doa-doa harian, rosario, dan novena. Semoga sy bisa belajar dari Bunda Maria dan menghormatinya sebagai Bunda Gereja.

  9. Trima kasih Bu Enny.
    Renungan yg menyejukan dan sangat memberkati dalam setiap bkehiduoan kita hrs setia dalam berdoa rosaria sanagat besar kuasa nya

  10. Terima kasih renungannya. Bunda Maria teladan ketaatan, kerendahan hati dan penyerahan diri.. Berkah Dalem..

  11. Renungannya sungguh realitas yg banyak terjadi di sekitar kita bagaimana pelayanan dlam komunitas seringkali ketulusan mahal harganya. Karna hanya ingin dipuji diapresiasi ( duniawi) . Saat tdk sesuai dgn harapan akhirnya mundur teratur. Dgn renungan ini kita bs bercermin pd Bunda Maria karna ketulusannya dan total.penyerahan diri pd kehendak Tuhan.Memberi teladan pd kita utk setia ,taat, percaya hanya kehendak Tuhanlah yg terjadi pd hidup kita.Amin.

  12. Terimakasih atas Renungannya
    Kiranya Keteladanan juga Kasih dan ketulusan Bunda Maria senantian memberkati dan memberikan pelajaran bagi kehidupan banyak orang .
    Semakin diberkati untuk pewartaannya Ibu Enny
    semakin diberkati dan memberkati banyak orang.Tuhan Memberkati.

  13. Trima kasih Ibu Enny atas renungan yang begitu mendalam dan aplikatif untuk diterapkan dalam hidup umat beriman.Selayak-nyalah kita semua bersyukur atas kehendak dan rahmat Tuhan yang memberikan hadiah terbesar dalam wujud diri Bunda Maria yang sungguh menjadi penolong Abadi bagi setiap orang yang percaya yang patut kita “hormati dan kasihi.” Jika kita merenungkan bagaimana malaikat Tuhan menyapa Bunda Maria pada saat ia memberitakan kabar suka cita, kita akan melihat betapa “Allah sendiri -melalui malaikat utusan-Nya- menghormati Maria”, dengan menyapanya, β€œHail, full of grace/ Salam, hai engkau yang dikaruniai” (Luk 1:28).

  14. Bunda Maria adalah teladan hidup kita. Krn bunda Maria sederhana taat setia dan percaya pada kehendak Bapa ..sangat pantas sebagai Hawa baru. Melalui bunda Maria lahirlah Tuhan Yesus. Masias juru selamat kita. Terima kasih Bu Enny renungan sangat memberkati πŸ™

  15. Trimakasih Renungannya Bu Enny, bagus & sangat memberkati…πŸ‘πŸ™
    Semoga kita semua bisa meneladan Bunda Maria yg taat, setia, rendah hati, dan percaya kehendak Bapa adalah yg terbaik
    Berkah Dalem… πŸ™

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *