Renungan hari ini dari bacaan Dan 7, 9-10.13-14; Yoh. 1:47-51. Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia. “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya” (Yoh. 1:47). |
Yohanes 1:47-51 menceritakan pertemuan Yesus dengan Natanael. Yesus menunjukkan pengetahuan-Nya tentang Natanael, tentang hal-hal pribadinya, termasuk melihat Natanael di bawah pohon ara, sebelum Filipus memanggil dia (Yoh. 1:48b). Tentang Natanael, Ia memberi penilaian berikut, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya.” (Yoh. 1:47).
Yesus menunjukkan kemampuan-Nya dalam mengenal Natanael secara mendalam. Dia mengetahui Natanael bahkan sebelum mereka bertemu, yaitu ketika Natanael berada di bawah pohon ara. Yesus mengenal hati dan batin manusia secara sempurna, jauh melebihi pemahaman manusia itu sendiri. Ia memuji ketulusan dan kejujuran Natanel dengan menyebutnya sebagai orang yang tidak memiliki kepalsuan.
Pengetahuan Yesus tentang dirinya membuat Natanael takjub dan mengakui Yesus sebagai Anak Allah, “Rabi, Engkau Anak Allah! Engkau Raja orang Israel!” (Yoh. 1: 49). Dia mengakui Yesus bukan hanya sebagai rabi, sebagai guru, tetapi lebih dari itu: sebagai Anak Allah dan Raja. Dialah yang bisa dia andalkan memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan. Pengalaman dan pengakuan iman ini menjadi titik balik dalam hidup Natanael. Ia pun menjadi salah satu dari murid Yesus.
Yesus sangat menghargai kejujuran dan ketulusan Natanael. Dia menanggapi kekaguman dan pengakuan Natanael dengan janji bahwa ia akan melihat hal-hal yang lebih besar daripada itu (Yoh. 1:50). “Kamu akan melhat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah naik turun pada Anak Manusia” (Yoh. 1:51). Kata-kata Yesus ini mengingatkan kita akan mimpi Yakub di Betel yang melihat sebuah tangga yang didirikan di bumi dan ujungnya sampai ke langit dan malaikat-malaikat Alah turun naik di tangga itu (Kej. 28:12). Tangga itu menghubungkan surga dan bumi, dan kini tangga itu adalah Yesus Kristus. Dialah yang akan menjadi penghubungan surga dan bumi. Dia akan mendamaikan manusia dengan Allah, sehingga manusia bisa berhubungan dan bersatu lagi dengan Allah. Itulah buah kejujuran dan ketulusan Natanael.
Kejujuran dan ketulusan serupa diharapkan dari kita agar kita memperoleh anugerah-anugerah istimewa, terutama dapat mengenal Yesus sebagai perantara dan penebus kita sehingga kita bisa memasrahkan diri kepada-Nya. Sering orang mengatakan bahwa mencari orang pintar itu mudah, tetapi mencari orang jujur itu sulit. Dalam dunia nyata yang selalu ditandai dengan persaingan dan orang mengejar keberhasilan dengan segala cara, kejujuran menjadi sesuatu yang langka. Orang selalu bisa melihat celah untuk melakukan kecurangan, dan kreatif membuat penipuan. Kiranya dalam situasi yang demikian, masih ditemukan orang-orang jujur di tengah masyarakat, dan salah satu di antaranya adalah kita, pengikut Yesus. Dengan demikian kita juga bisa berharap akan mendapat suatu pertemuan dan pengenalan yang istimewa akan Kristus.
Penulis


satu Respon
**mindvault**
mindvault is a premium cognitive support formula created for adults 45+. It’s thoughtfully designed to help maintain clear thinking