Renungan hari ini dari bacaan Keluaran 23:20-23a; Matius 18:1-5.10. ”Oleh sebab itu, siapa saja yang merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga” (Mat. 18:4). |
Hidup adalah perjalanan panjang yang penuh rintangan. Ada saatnya kita kuat, ada pula saatnya kita rapuh. Yang terpenting bukanlah seberapa jauh kita berjalan, melainkan dengan siapa kita berjalan. Sebab, berjalan bersama Tuhan berarti berjalan dengan kepastian akan perlindungan dan kasih-Nya.
Dunia kita sekarang ini mengajarkan kemandirian berlebihan: seolah-olah kita bisa hidup tanpa orang lain, bahkan tanpa Tuhan. Kita mengandalkan teknologi dan kekayaan, lalu merasa aman. Tetapi, pada akhirnya, banyak orang merasa kosong, letih, dan kehilangan arah
Di sinilah firman Tuhan ini menyentuh kita. Tuhan ingin kita belajar dari anak kecil yang tahu bahwa ia butuh bimbingan. Malaikat Tuhan hadir dalam banyak cara: bisa lewat nasihat orang tua, penghiburan seorang sahabat, pengalaman sakit yang menyadarkan, atau bahkan suara hati yang lembut. Namun, sering kali kita menutup telinga karena merasa bisa berjalan sendiri.
Hidup ini bukan soal menjadi kuat tanpa Tuhan, tetapi berani berserah seperti anak kecil. Justru dalam kerendahan hati, kita mengalami betapa Allah setia menjaga dan menuntun kita.
Kepada Musa dan orang IsraelAllah berjanji, “Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan.” (Kel. 23:20). Inilah janji besar Allah: Ia tidak membiarkan kita berjalan sendirian. Ia mengutus malaikat-Nya tanda penyertaan dan perlindungan-Nya. Namun, ada syaratnya: kita harus mendengarkan suara-Nya dan tidak memberontak (Kel. 23:21-22). Dengan kata lain, ketaatan dan kerendahan hati adalah kunci agar kita sampai ke tujuan.
Menariknya Injil Mat 18:2-5.10 memperjelas syarat itu. Yesus menghadirkan seorang anak kecil dan berkata, “Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.” Anak kecil adalah simbol iman yang polos, sederhana, dan penuh percaya. Anak kecil tidak mengandalkan dirinya, tetapi selalu menggantungkan diri pada orang tuanya. Yesus juga menegaskan: malaikat mereka senantiasa memandang wajah Bapa di surga. Artinya, setiap orang, terutama yang kecil dan lemah, sangat berharga di hadapan Allah.
Allah menjaga perjalanan hidup kita dengan utusan-Nya, malaikat, dan mengundang kita untuk hidup dengan hati sederhana seperti anak kecil. Jalan menuju Kerajaan Allah bukan soal kekuatan atau kepintaran, melainkan soal kerendahan hati untuk percaya dan taat kepada Tuhan.
Hidup adalah perjalanan iman. Tuhan sudah berjanji akan mengutus malaikat-Nya untuk menjaga langkah kita. Namun, perjalanan itu hanya akan selamat sampai tujuan bila kita menjalaninya dengan hati sederhana seperti anak kecil yang percaya, taat, dan rendah hati. Marilah kita belajar untuk tidak berjalan sendiri, tetapi selalu menggenggam tangan Tuhan. Dengan begitu, setiap langkah kita, sekecil apa pun, akan membawa kita semakin dekat pada tujuan: hidup yang penuh damai dan sukacita dalam Kerajaan Allah.
Penulis


satu Respon
**mind vault**
mind vault is a premium cognitive support formula created for adults 45+. It’s thoughtfully designed to help maintain clear thinking