BERSATU DALAM KRISTUS (4 Juni 2025)

Renungan dari bacaan Kis 20 : 28 – 38 dan Yohanes 17 : 11b – 19
“Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri” (Kis 20:28).

Penerimaan Tubuh Kristus dalam setiap Perayaan Ekaristi disebut Komunio. Disebut demikian karena kita disatukan bukan hanya dengan Kristus yang kita sambut, melainkan juga dengan umat beriman lain yang juga menerima Tubuh dan Darah Kristus yang sama. Kesadaran bahwa kita disatukan oleh Kristus yang satu dan menyelamatkan itulah yang seharusnya membawa persatuan dan kerukunan dalam beriman kepada-Nya.
Bacaan Kisah Para Rasul hari ini menceritakan tentang Paulus yang mempercayakan jemaat kepada para penatua yang ditunjuk untuk menggembalakan umat. Tentu saja ini bukan tugas yang ringan, tetapi Allah akan selalu memberikan berkat dan karunia-Nya. “Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri” (Kis. 20:28).

Kasih Yesus kepada para pengikut-Nya sungguh luar biasa. Ia berdoa kepada Bapa supaya mereka sempurna menjadi satu dengan Dia. Bacaan Injil hari ini memperlihatkan bahwa Yesus berdoa kepada Bapa-Nya di Surga untuk semua orang yang menerima pewartaan karya keselamatan itu. Sebab, setiap orang yang percaya kepada-Nya bukan berasal dari dunia. Oleh karena itu, apa pun yang mereka lakukan dan kerjakan pasti akan berlawanan dengan semangat yang dimiliki oleh dunia. “Ya Bapa yang kudus, peliharaan mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita” (Yoh. 17:11b).
Kita patut bersyukur karena Yesus senantiasa membangun komunikasi yang baik dengan Allah Bapa untuk persatuan Gereja-Nya yang adalah kita semua, agar tidak ada perpecahan di antara kita dan hidup sempurna menjadi satu. Karena kehancuran, permusuhan, pertentangan dan pertikaian tidak sesuai dengan misi kedatangan Yesus ke dunia.

Yesus berdoa untuk persatuan seluruh umat manusia agar kita menjadi satu. Di mana pun Yesus berada, kita pun berada bersama sama dengan Dia. Inilah harapan Yesus kepada kita semuanya. Karena Yesus menghendaki persatuan bagi seluruh umat-Nya sesuai dengan misi yang diemban-Nya, diperlukan adanya komunikasi yang baik di antara kita, terutama di dalam iman akan Yesus. Komunikasi akan menghindari kesalahpahaman yang mengakibatkan perpecahan, baik dalam keluarga, masyarakat, Gereja, dan lingkungan tempat kita bekerja. Gereja sangat percaya dan yakin bahwa komunikasi yang baik pasti akan mendatangkan keselamatan dan damai sejahtera.

Karena persatuan adalah unsur utama dalam kehidupan menggereja. Tanpa adanya persatuan kita tidak akan mampu untuk menjadi saksi saksi Yesus Kristus. Yang mana persatuan dalam Gereja akan menciptakan suasana persaudaraan dan cinta kasih yang mesra.

Maka marilah kita senantiasa membangun komunikasi yang baik diantara anggota keluarga, masyarakat, Gereja, dan lingkungan tempat kita bekerja. Agar suasana persaudaraan yang penuh dengan cinta kasih dan damai sejahtera senantiasa tercipta di manapun kita berada.

Serta tidak lupa untuk senantiasa membangun komunikasi yang baik dengan Allah Bapa, memohon agar dunia yang dipenuhi dengan perselisihan dan peperangan segera dihentikan.

Penulis

2 Responses

  1. Komunikasi yang baik, menjalin relasi dengan Bapa dalam doa. Juga komunikasi dengan sesama, khususnya dalam ekaristi kita menjadi satu dalam Kristus. Hendaklah kita menjadi satu walau ada perbedaan.
    Terimakasih renungannya bro Karl🙏😇

  2. Matur nuwun,Mbak e,atas komentarnya. Tetap semangat dan setia melayani Tuhan,Mbak. Berkah Dalem! 🙏😇

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *