Kasih Tuhan Tak Pernah Pudar di Tengah Badai PHK (2 April 2025)

Renungan dari Bacaan Alkitab Yesaya 49:8-15 dan Yohanes 5:17-30
“Mereka tidak menjadi lapar atau haus; panas menyengat dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air.”  (Yes. 49:10)

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melanda negeri ini telah menciptakan badai kecemasan dan ketidakpastian. Banyak saudara kita yang kehilangan pekerjaan, merasa seolah-olah hidup mereka hampa, kosong, dan ditinggalkan Tuhan. Di saat-saat kelam seperti ini, Firman Tuhan dalam Yes. 49:8-15 hadir, sebagai cahaya yang menerangi jalan yang gelap dan mengingatkan kita akan kasih dan kesetiaan Tuhan yang tak pernah pudar.

Bayangkan seorang ayah, sebut saja Pak Budi, yang telah bekerja keras selama bertahun-tahun untuk menghidupi keluarganya. Suatu hari, ia mendapat kabar bahwa perusahaannya terpaksa merumahkan sebagian besar karyawannya, termasuk dirinya. Perasaan hancur, malu, dan takut bercampur aduk dalam benaknya. Ia merasa gagal sebagai kepala keluarga, tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan istri dan anak-anaknya.

Atau seorang ibu, sebut saja Ibu Sinta, yang suaminya kehilangan pekerjaan. Beban ekonomi yang semakin berat membuatnya khawatir tidak bisa lagi menyekolahkan anak-anaknya. Ia merasa sendirian, seolah Tuhan telah melupakannya. Begitu pula dengan seorang karyawan senior, Mas Andi, yang telah mengabdi puluhan tahun di perusahaan. Ia di-PHK tanpa alasan yang jelas, merasa terbuang dan tidak dihargai. Ia bertanya-tanya, bagaimana ia akan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membiayai hidup keluarganya?

Di tengah perasaan terlupakan dan terbuang ini, Yesaya 49:14 menuliskan demikian: “Sion berkata, “TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku.” Perasaan seperti ini sangat manusiawi, wajar muncul, saat kita menghadapi kesulitan besar, dalam hidup kita. Namun, penting untuk diingat bahwa perasaan kita tidak selalu mencerminkan kebenaran. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, bahkan saat kita merasa paling sendirian.
Yesaya 49:15 menegaskan: “Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya dan tidak menyayangi anak dari kandungannya? Kalaupun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.”

Kasih Tuhan kepada kita seperti kasih seorang ibu kepada bayinya, tak terhingga, tak bersyarat dan tak pernah padam. Demikian juga dengan kasih Tuhan. Kasih Tuhan itu jauh lebih besar dari kasih seorang ibu pada bayinya. Di tengah tekanan ekonomi dan ketidakpastian, kasih Tuhan adalah jangkar yang kokoh, lebih kuat dari segala kesulitan yang kita hadapi.

Ingatlah, Tuhan peduli dengan setiap detail kehidupan kita. Dia tahu kebutuhan kita dan akan menyediakan jalan keluar. Kepedulian-Nya membuat kita menjadi seperti seorang yang menemukan kekuatan dalam doa dan dukungan komunitas iman, atau seseorang yang menerima uluran tangan dari keluarga dan teman-teman, atau bahkan seseorang yang menemukan peluang baru yang tak terduga di tengah kesulitan.

Yesaya 49:10 memberikan janji pemulihan dan harapan baru: 
“Mereka tidak menjadi lapar atau haus; 
panas menyengat dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, 
sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka 
dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air.” 

Tuhan berjanji untuk memulihkan keadaan kita, menyediakan kebutuhan kita, dan memberikan harapan baru. Janji Tuhan sangat indah dan pasti. Apa yang dijanjikan oleh-Nya akan digenapi.
Tetaplah memiliki iman dan harapan, teruslah mencari peluang baru. Gunakan waktu ini untuk mengembangkan keterampilan, memperluas jaringan, dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Seperti seseorang yang memulai usaha kecil-kecilan dengan modal seadanya, atau mengikuti pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kemampuan, atau menemukan pekerjaan baru yang lebih sesuai dengan minat dan bakat.

Jangan biarkan rasa takut dan putus asa menguasai diri kita. Percayalah bahwa Tuhan memiliki rencana yang indah untuk hidup kita. Carilah dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas iman. Gunakan waktu ini untuk bertumbuh dan berkembang, terutama dalam hidup rohani kita. Yakinlah, Tuhan akan memberikan pertolongan dan jalan keluar. 

Hidup manusia tidak lepas dari masalah, baik ringan, sedang, maupun berat. Masalah bisa mendewasakan kita, menguji iman, dan membentuk kita menjadi pribadi yang kuat dan tegar. Sebagai orang beriman, kita diingatkan untuk tidak takut dan cemas. Kita tidak akan ditinggalkan sendirian. Tuhan tahu kemampuan kita. Mari kita percaya dan mengandalkan rahmat dan pertolongan-Nya. Jalan Tuhan mungkin tidak selalu yang tercepat atau termudah, tetapi pasti yang terbaik.

Mari kita terus berharap dan membangun pengharapan di tengah badai masalah. Hanya orang yang memiliki harapan lah yang memiliki masa depan. Semoga renungan ini memberikan kekuatan dan penghiburan bagi saudara-saudara kita yang sedang mengalami kesulitan.

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *