Kerendahan Hati Terungkap dalam Pelayanan ( 31 Agustus 2025 )

renungan hari ini dari bacaan Sirakh 3:17–29; Lukas 14:1.7–14 “Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan” (Luk. 14:11).

Dua bacaan hari ini membawa pesan mendalam tentang kerendahan hati dan kesadaran akan rahmat Tuhan. Kitab Sirakh mengingatkan kita bahwa kelemahlembutan dan kerendahan hati lebih mulia daripada kekuatan atau kekayaan. Injil Lukas memperlihatkan bagaimana Yesus menegur sikap yang mencari kehormatan diri sendiri dan justru mengajarkan kita untuk memilih tempat yang paling rendah.

Kita diingatkan bahwa segala pencapaian, keberhasilan, dan berkat yang kita terima adalah semata-mata karena rahmat Tuhan. Kecerdasan, jabatan, relasi, dan kekayaan, semua itu bukanlah hasil usaha kita semata, melainkan anugerah dari Allah. Jika semua itu rahmat, semuanya juga mengandung tanggung jawab rohani. Kita dipanggil untuk menjadi alat Tuhan, agar melalui hidup kita, orang lain bisa melihat kasih, keadilan, dan kemuliaan-Nya. Keberhasilan bukan untuk memegahkan diri, tetapi untuk melayani.

Makin besar berkat yang kita terima, makin rendah hati seharusnya kita bersikap. Kerendahan hati ini adalah teladan Yesus sendiri, yang mengosongkan diri-Nya, turun dari surga, lahir sebagai manusia, dan akhirnya mati di kayu salib demi keselamatan kita (Filipi 2:6-8). Kerendahan hati bukan berarti menganggap diri tidak berguna, tetapi menyadari posisi kita di hadapan Allah dan bersedia melayani tanpa pamrih.

Yesus mengundang kita untuk tidak mencari tempat terhormat atau penghargaan duniawi, melainkan memilih tempat yang rendah, bahkan memberi kepada mereka yang tidak bisa membalas. Itulah tanda kasih sejati dan buah dari hati yang benar-benar rendah hati.

Apakah kita sadar bahwa keberhasilanku berasal dari Tuhan? Sudahkah kita memakai hidup kita sebagai sarana untuk memuliakan-Nya?

Tuhan, ajarilah aku untuk bersyukur atas setiap rahmat-Mu dan menjadikannya sarana untuk melayani. Bentuklah hatiku agar makin diberkati, makin rendah hati. Amin

Penulis
Bible Learning Loving The Truth

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *