Melayani dan Dilayani (8 Februari 2024)

Renungan Dari Bacaan Ibrani 13 : 15 – 17, 20 – 21 dan Mark 6 : 30 – 34
“Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu” (Ibr. 13:17)

Setiap orang memiliki naluri dan keinginan untuk dikenal dan dipandang oleh banyak orang lain. Tentu saja hal demikian tidak salah. Begitu pula ketika seseorang berhasil mendirikan, menjadi pemilik bahkan pemimpin suatu institusi, lembaga, badan usaha, koperasi, yayasan, dan sebagainya. Hal tersebut merupakan suatu prestasi dan kebanggaan luar biasa bagi orang yang bersangkutan. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar, asalkan jabatan tersebut tidak disalahgunakan untuk kepentingan diri sendiri dan kelompoknya, serta tidak merugikan karyawannya sendiri dan masyarakat. Akan tetapi, yang seringkali terjadi, jabatan tersebut malah disalahgunakan untuk memperkaya diri sendiri, melakukan praktik KKN, terima uang suap, uang terima kasih, upeti, gratifikasi, dan sebagainya yang dapat merugikan dirinya sendiri, masyrakat, dan lembaga/institusi/perusahaan yang dipimpinnya.

Dewasa ini banyak pejabat dan pemimpin yang gila harta dan gila kekuasaan. Mereka lupa bahwa seorang pemimpin harus memperhatikan kebutuhan dan kepentingan orang yang dipimpinnya serta memberi contoh dan teladan yang baik kepada mereka. Seorang pemimpin harus melayani semua yang dipimpin. Yang terjadi justru sebaliknya: pemimpin malah sering memeras bawahan dan karyawannya. Mereka sering meminta dan menerima upeti dan uang pelicin untuk melancarkan kepentingannya dan segala urusan mereka tidak dipersulit.

Banyak pemimpin telah lupa arti sesungguhnya dari suatu kepemimpinan. Mereka lebih mementingkan uang dan jabatan. Bahkan mereka tidak menyadari bahwa ada bagian yang lebih penting yang terlupakan dalam hidup mereka, yaitu waktu berkumpul bersama keluarga dan waktu untuk hening/berdoa secara pribadi. Dalam keheningan, Tuhan sungguh hadir lewat doa dan permenungan kita. Lewat keheningan, kita juga bisa mengevaluasi diri apakah sebagai seorang pemimpin kita sudah melayani mereka yang kita pimpin atau kita malah mementingkan kepentingan kita sendiri dan kepentingan golongan atau kelompok kita? Bekerja dan berdoa adalah dua hal yang perlu dilakukan secara seimbang agar hidup kita selalu diperbaharui dan dikuatkan, serta dimampukan menjadi pemimpin yang baik, yang melayani dan bukan dilayani.

Apa yang perlu kita lakukan sebagai pemimpin agar kita bisa dan mau melayani dan bukan dilayani? Ibrani 13:15-17 mengingatkan bahwa memang benar seorang bawahan harus menaati pemimpinnya. “Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu” (Ibr. 13:17). Maka kita harus jalankan tugas dan tanggung jawab kita sebagai seorang pemimpin untuk melayani dan bukan mencari keuntungan diri sendiri. Serta tidak meminta upeti dari bawahan untuk kepentingan kita sendiri. Tuhan Yesus memberikan teladan baik bagi kita untuk menjadi pemimpin yang melayani. “Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka” (Mrk 6:34). Kita harus meneladani Yesus dalam menjalankan kepemimpinan di mana pun kita berada, baik dalam keluarga, masyrakat, Gereja, dan tempat kerja. Kita harus menjadi pemimpin untuk menjadi pelayan dan bukan menjadi batu sandungan bagi sesama.

Mari kita berusaha menjadi pemimpin yang baik seperti yang Tuhan Yesus ajarkan: memberikan contoh dan teladan yang baik, melayani dan bukan dilayani, mengutamakan dan mengedepankan kasih, tidak menerima upeti dalam bentuk apa pun untuk kepentingan kita sendiri. Dengan pertolongan Tuhan kita percaya bahwa setiap kepemimpinan yang kita lakukan pasti berbuah baik dan menjadi berkat bagi sesama.

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *