MENGAMPUNI SEPERTI YESUS ( 18 September 2025 )

Renungan hari ini dari bacaan 1Timotius 4:12-16; Lukas 7:36-50 “Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab itu ia telah banyak mengasihi” (Luk. 7:47).

Kita semua adalah orang berdosa. Ini bukan untuk membuat kita merasa bersalah terus-menerus, melainkan untuk mengingatkan bahwa kita semua membutuhkan belas kasih Allah. Dalam Lukas 7:36-50, perempuan berdosa datang kepada Yesus dengan hati yang hancur dan penuh penyesalan. Ia tidak berkata-kata, tetapi tindakannya menunjukkan kasih dan iman yang besar: membasahi kaki Yesus dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya, mecium kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak wangi (Luk. 7:38). Yesus menyambutnya, mengampuni dosanya, dan memulihkan martabatnya. Kasih Allah sungguh lebih besar dari dosa kita.

St. Paulus dalam 1 Timotius 4:12-16 menasihati agar kita hidup menjadi teladan dalam iman, kasih, dan kesucian. Salah satu cara nyata untuk mewujudkan kasih Kristiani adalah dengan mengampuni – sebagaimana Allah telah mengampuni kita. Mengampuni adalah bukti kasih. Jika kita mengasihi seperti Tuhan mengasihi, kita pun dipanggil untuk mengampuni tanpa syarat.

Namun, sering kali yang paling sulit bukan hanya mengampuni orang lain, tetapi juga mengampuni diri sendiri. Kita bisa merasa malu, menyesal, bahkan menolak pengampunan Allah karena merasa tidak layak. Namun, Tuhan mengundang kita datang kepada-Nya melalui Sakramen Tobat, untuk menerima rahmat pengampunan. Dalam Sakramen Ekaristi, kita dipersatukan kembali dengan Kristus dan seluruh Gereja sebagai tanda bahwa kasih dan pengampunan-Nya nyata dan hidup.

Akhirnya, kita diajak untuk mengampuni sesama, bukan karena mereka pantas diampuni, tetapi karena Yesus sendiri memberi teladan. Ia mengampuni bahkan saat di salib. Ketika kita mengampuni, kita menjadi cermin kasih Allah di dunia ini. Mengampuni tidak selalu mudah, tapi itulah jalan kekudusan.

Melalui bacaan ini mari kita renungkan: Siapa yang perlu aku ampuni? Apakah aku sungguh percaya bahwa Tuhan mengampuni aku?

Tuhan Yesus, ajarlah aku mengasihi dan mengampuni seperti Engkau. Amin.

Penulis
Bible Learning Loving The Truth

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *