Bacaan: Kisah Para Rasul 28:16-31; Yohanes 21:20-25 “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Namun engkau, ikutlah Aku” (Yoh. 21:22) |
Dalam Yohanes 21:20-25, kita diingatkan akan sifat panggilan yang sangat personal. Ketika Petrus bertanya kepada Yesus tentang Yohanes, Yesus menjawab, “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Namun engkau, ikutlah Aku” (Yoh. 21:22). Kalimat ini menyadarkan kita bahwa Tuhan memiliki rencana yang unik bagi setiap orang. Panggilan saya mungkin tidak sama dengan panggilan orang lain, tetapi yang dikehendaki Tuhan adalah setia mengikuti-Nya di jalan yang telah Ia tetapkan secara khusus bagi saya.Kita memiliki panggilan yang berbeda-beda: ada yang menjadi imam, biarawan-biarawati, orang tua, guru, atau pekerja biasa.
Meskipun demikian, semua panggilan itu mengarah ke satu tujuan: menjadi murid yang dikasihi Tuhan. Tuhan tidak memandang peran kita berdasarkan ukuran manusia, tetapi berdasarkan kesetiaan dan kasih yang kita berikan dalam menjalankannya.Kasih sejati terwujud dalam tindakan konkret, yaitu memberikan yang terbaik dalam menjalankan panggilan kita. Mengasihi berarti mengerjakan segala sesuatu dengan sepenuh hati, tanpa membandingkan diri dengan orang lain.
Dunia mungkin mendorong saya untuk mengukur diri lewat pencapaian orang lain, tetapi Yesus mengundang saya untuk fokus bukan pada jalan orang lain, melainkan pada jalan saya bersama-Nya.Rasul Paulus dalam Kisah Para Rasul 28:16-31, tetap setia mewartakan Injil walaupun berada dalam tahanan. Ia tetap mewartakan Injil dengan berani dan penuh semangat. Paulus tidak menunggu kondisi ideal untuk menghidupi panggilannya. Ia memberikan yang terbaik dalam situasi apa pun. Ia menunjukkan bahwa kasih kepada Tuhan dan sesama tidak dibatasi oleh keadaan.
Refleksi ini membawa kita pada satu pertanyaan penting: Sudahkah saya menjalankan panggilan saya dengan sepenuh hati? Apakah saya telah mencintai dan menghargai tugas-tugas yang dipercayakan Tuhan kepada saya, tanpa mengeluh atau membandingkan diri dengan orang lain dan tanpa dibatasi situasi?Tuhan memanggil kita untuk mengikuti-Nya dengan setia, memberi yang terbaik dalam setiap hal kecil sekalipun. Maka hari ini, marilah kita berdoa agar diberi hati yang lebih mengasihi dan setia, agar hidup kita sungguh menjadi pantulan kasih-Nya.
Penulis

