Bacaan: Ibr. 11: 32-40; Mrk. 5:1-20 “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah dilakukan Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!” (Mrk. 5:19). |
Beberapa waktu lalu film Pope’s exorcist dan kuasa gelap menjadi box office di Jakarta. Film ini menunjukkan pertarungan yang seru melawan setan. Semua adegannya menegangkan dan menakutkan.
Film ini membuat saya tidak habis pikir, kalau setan begitu menakutkan dan mengerikan, mengapa masih saja banyak orang mau menjadi pengikutnya. Jika apa yang diceritakan di dalam film itu benar, saya pasti tidak akan berani mendekati setan apalagi mengikutinya.
Markus 5:1-20 menceritakan tentang seorang yang kerasukan roh jahat di daerah orang Gerasa (Mrk. 5:1-2). Orang itu tinggal di pekuburan dan roh jahat itu merusak dirinya, membuat ia berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. Ia membuat orang banyak ketakutan sehingga ia diikat dengan rantai, tetapi dengan kekuatan yang luar biasa ia dapat mematahkan rantai itu. Betapa buruk pengaruh roh jahat itu. Tidak ada kedamaian, yang ada hanyalah ketakutan dan penyiksaan diri.
Apakah saya terbebas dan aman dari perbuatan setan? Rasanya saya tidak pernah bertemu dengan roh jahat yang digambarkan dalam Injil. Namun, setelah saya merenungkan kehidupan saya, saya menyadari bahwa pekerjaan setan tidak terbatas pada perusakan fisik dalam diri seseorang melainkan juga berupa sifat-sifat buruk. Setan merasuki hati dan pikiran saya, sehingga saya melakukan perbuatan buruk, salah satunya adalah kata-kata yang tajam dan menyakitkan. Dengan kata-kata yang tajam saya telah menyakiti dan menyiksa sesama saya, bahkan juga diri saya sendiri.
Setelah menyadari hal ini, saya pun marah terhadap diri saya, tetapi kemudian mulai mencari kambing hitam untuk membenarkan dan menenteramkan diri saya. Perbuatan ini terus-menerus saya lakukan sampai saya benar-benar menjadi seperti orang yang kerasukan roh jahat itu: saya mencari dan mendapatkan Yesus.
Setelah dibebaskan dari roh jahat, orang itu memohon kepada Yesus agar diperkanankan menyertai Dia. Namun, Yesus tidak memperkenankannya dan meminta ia pulang ke rumahnya, bukan sekedar pulang, melainkan menjadi pewarta kabar gembira. Ia diminta untuk menjadi saksi perbuatan Kristus, memberitahukan kepada orang-orang sekampungnya segala sesuatu yang dilakukan Tuhan atasnya dan bagaimana Ia mengasihi dia (Mrk. 5:20). Orang itu pun melakukan apa yang diperintahkan oleh Yesus.
Demikian pula apa yang saya alami. Setelah dibebaskan dari pengaruh roh jahat, saya merasakan perubahan dalam diri saya: kata-kata tajam seakan-akan terhalang keluar dari mulut saya. Saya pun ingin mengikuti Yesus secara lebih dekat. Seperti orang yang telah dibebaskan dari roh jahat itu, saya menyadari bahwa saya diminta untuk menjadi saksi Kristus, saksi atas perubahan yang dikerjakan Kristus atas diri saya. Saya terus berusaha untuk melaksanakan tugas ini dan saya merasakan Dia terus menemani saya dalam menghidupi perubahan saya.
Menjadi saksi Kristus merupakan panggilan setiap orang, yang pasti sudah mengalami perbuatan Yesus yang mendatangkan perubahan dalam hidupnya. Namun, tidak selalu mudah menyadari perubahan hidup yang telah dikerjakan Yesus dalam diri seseorang, bagaimana Ia mengusir roh jahat dari kehidupannya. Hari ini kita diajak untuk berefleksi sejenak, bentuk roh jahat apa yang telah dilepaskan Yesus dalam diri saya dan bagaimana saya bisa memberi kesaksian tentang hal itu?

Penulis


Komentar
Syukur pada Allah ibu sudah sadar.