Renungan hari ini dari bacaan Injil Lukas 4 : 16-30. “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang tawanan, dan penglihatan bagi orang buta, untuk membebaskan orang yang tertindas.” (Lukas 4:18) |
Mungkin kita heran dengan diri sendiri, setiapkali pergi ke gereja, dan mendengarkan bacaan dari Kitab Suci, hati kita begitu bersemangat dan berkobar-kobar untuk hidup lebih baik, hidup dengan iman, harapan dan kasih , sesuai dengan Sabda Tuhan. Kabar baik yang kita dengarkan dari setiap bacaan Kitab suci mempunyai daya kuat yang mampu menggerakan hati setiap orang yang mendengarnya. kerapkali ada janji atau niat yang muncul untuk meninggalkan cara hidup lama dan mulai hidup baru yang lebih baik. Tetapi baru beberapa hari saja , kita lupa pada niat baik itu dan kembali ke cara hidup yang lama. Situasi semacam itu juga terjadi pada orang-orang di Nazaret pada waktu itu.
Peristiwa Yesus ditolak di Nazaret diceritakan oleh penginjil Matius, Markus dan Lukas dengan cara yang berbeda-beda. Dari antara ketiga penginjil, kisah menurut penginjil Lukas adalah yang paling panjang dan paling kaya pesannya. Lukas menempatkan kisah ini pada awal penampilan Yesus dihadapan umum, sementara Matius dan Markus tidak menceritakan apa yang dikatakan Yesus di rumah ibadat.
Penginjil Lukas menampilkan Yesus yang membaca Kitab nabi Yesaya (61:1-2) “ Roh Tuhan ada padaKu, karena Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin. Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang tertindas” (ay 18) kutipan yang memberikan gambaran dalam rangka apa Yesus mengajar dan melakukan karyaNya. Ada empat kelompok yang menjadi perhatian Yesus yaitu : orang-orang miskin yang adalah kelompok orang yang tidak memiliki apa-apa, dan hidupnya benar-benar menderita, kemudian orang-orang tawanan atau budak, lalu orang buta yang tidak bisa melihat, dan kemudian orang-orang yang tertindas, yaitu orang yang tertekan hidupnya karena diperlakukan sewenang-wenang oleh penguasa. Yesus hadir untuk mewartakan kasih Allah dan memberikan hidup yang baru
Kehadiran Yesus sebagai pembawa kabar baik ini menandai dimulainya tahun Rahmat Tuhan, bahwa melalui diriNya, Allah hadir menggenapi segala janjiNya yaitu janji keselamatan kepada semua orang yang percaya.
Ketika Yesus membacakan kitab Nabi Yesaya, “ Pada hari ini genaplah nas ini ketika kamu mendengarkannya “ diceritakan di dalam Injil bagaimana orang-orang di rumah ibadat itu sangat heran akan kata-kata indah yang diucapkan Yesus. Dan bila kita renungkan teks ini , ada suatu pesan yang sangat jelas bahwa kita diminta “pada hari ini” dan setiap hari untuk melakukan seperti yang dilakukan Yesus , melanjutkan karya-Nya membawa damai sejahtera kepada semua orang . sementara itu kita juga tidak perlu heran kalau niat-niat baik kita ditolak atau tidak selalu diterima oleh orang lain. Kita boleh mengandalkan kekuatan Roh Allah yang akan memampukan kita untuk menyampaikan kabar baik bagi saudara-saudara kita yang menderita.
Diceritakan Yesus bukan saja menghadapi penolakan, tetapi lebih dari itu orang-orang yang mendengarkan Yesus menjadi sangat marah (ay28), dan membawa Yesus ke tebing gunung untuk melemparkan Dia dari tebing gunung itu (ay 29). .Sikap orang banyak itu tentu membuat Yesus sangat sedih dan kecewa, Yesus berjalan lewat dari tengah – tengah mereka lalu pergi (ay 30),
Dalam diri orang-orang yang menolak Yesus, menjadi marah dan gelap mata bahkan sampai hendak membunuh Yesus, hal ini l mencerminkan watak manusia yang tertutup , tidak mampu melihat kebenaran yang sejati. Maka bacaan Injil mengajak kita untuk belajar dari pribadi Yesus yang taat pada Allah, meskipun ditolak Yesus tetap taat dan setia melaksanakan tugas perutusanNya sampai akhir untuk mewartakan kabar baik kepada semua orang.
Penulis

