Renungan dari Bacaan: 1Petrus 5:1-4 & Matius 16:13-19 “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” (Mat. 16:15) |
Yesus bertanya kepada para murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusa itu”? (Mat16:13). Pertanyaan ini, walaupun dilontarkan Yesus 2000 tahun yang lalu, tetap sangat relevan untuk kita sekarang.
Melalui katekisasi kita dibekali pengetahuan tentang Tuhan: bahwa Allah itu Bapa yang Mahakuasa, dan bahwa Yesus Kristus adalah Putra-Nya yang tunggal. Pengetahuan ini kita lafalkan dalam syahadat para rasul setiap Minggu di gereja. Namun, apakah pengetahuan tentang Allah itu benar-benar kita imani?
Perjalanan pertumbuhan iman kita seharusnya seperti yang dilukiskan dalam bacaan Injil hari ini. Pengetahuan kita tentang Tuhan berawal dari kata orang, kemudian terus berkembang berdasarkan pengalaman pribadi hingga menjadi pengetahuan personal. Akhirnya saya menemukan siapa Tuhan bagi saya (bdk. ayat 16).
Semua peristiwa yang terjadi di dalam hidup kita adalah bagian dari perjalanan berkembangnya iman kita. Di dalam suka, kita melihat rencana Tuhan yang indah. Di dalam duka, kita juga melatih iman kita untuk selalu teguh berpengharapan kepada-Nya. Iman terus berkembang berdasarkan pengalaman hingga sampai pada suatu titik di mana kita bisa mengimani Yesus sebagai mesias (ayat 16).
Petrus sampai pada iman akan Yesus sebagai Mesias berkat pengalamannya tinggal dan berjalan bersama Yesus. Dia mendengarkan ajaran-Nya dan melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya. Demikian juga kita. Kita akan sampai pada pemahaman itu jika kita merefleksikan pengalaman hidup sehari-hari dalam terang Kristus dan firman-Nya. Hal ini tentu saja mengandaikan adanya ketekunan dan kesetiaan dalam membaca atau mendengarkan firman Tuhan. Sebab, sebagaimana dikatakan Yesus kepada Simon Petrus, pengetahuan itu tetap sebuah anugerah dari Bapa: “Berbahagialah engkau Simon anak Yunuss sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga”.
Muara dari iman kita adalah perutusan kita sebagai pembawa kabar gembira kepada sesama. Berkat pengenalannya akan Yesus Kristus, Petrus pun mengenal siapa dirinya dan panggilan yang diberikan kepadanya, yakni sebagai gembala jemaat. Panggilan apa yang Tuhan berikan kepada kita? Yang pasti, Tuhan menginginkan kita terlibat dalam karya penyelamatan-Nya, antara lain karya penggembalaan.

Penulis

