Roh Kudus Pemimpin Gereja dan Ketaatan UmatNya (24 Mei 2025)

Renungan Dari Bacaan Kis 16 : 1 – 10 dan Yohanes 15 : 18 – 21

Kisah Para Rasul 16:1-10 menyampaikan tema-tema penting tentang panggilan dan ketaatan, dan Yohanes 15:18-35 tentang penganiayaan dalam pelayanan gereja. Kedua bacan ini memberikan pelajaran yang relevan bagi gereja masa kini.Kisah Para Rasul menceritakan bagaimana Paulus dan Timotius dipanggil untuk memberitakan Injil di Makedonia. Inti dari kisah ini adalah:Panggilan dan Ketaatan terhadap Roh Kudus: Paulus menerima penglihatan yang jelas tentang seorang Makedonia yang memohon pertolongan.

Paulus dan rekan-rekannya segera taat pada panggilan ini dan berangkat ke Makedonia. Ini menekankan pentingnya mendengarkan dan taat pada pimpinan Roh Kudus dalam pelayanan. Ketaatan terhadap gereja: Paulus juga taat kepada keputusan-keputusan yang diambil oleh gereja (yaitu para rasul dan para penatua di Yerusalem).

Misi ke wilayah baru: Paulus dan Timotius membuat keputusan strategis untuk memberitakan Injil di wilayah baru. Mereka tidak hanya berdiam diri di satu tempat, tetapi bergerak untuk menjangkau orang-orang yang belum mendengar Injil.Keterbukaan Roh Kudus: Roh Kudus secara aktif membimbing arah pelayanan Paulus. Ini menunjukkan bahwa pelayanan gereja harus dipimpin oleh Roh Kudus, bukan hanya oleh rencana manusia.Bagian ini menggambarkan bagaimana gereja mula-mula dipimpin oleh Roh Kudus untuk memperluas jangkauan Injil. Ketaatan pada pimpinan Roh Kudus adalah kunci keberhasilan pelayanan mereka.

Sementara itu, bacaan Yohanes memberikan konteks teologis untuk penganiayaan yang mungkin dihadapi Paulus dan Timotius dalam pelayanan mereka. Yesus memperingatkan para murid-Nya bahwa mereka akan dibenci oleh dunia karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Yesus juga dibenci. Yesus berkata:Kebencian Dunia: dunia terlebih dahulu membenci Yesus daripada murid-muridNya. Murid-muridNya meniru teladan hidup Yesus, maka dunia yang jahat juga membenci Yesus yang penuh kasih, yang merupakan lawan dari kejahatan.Penganiayaan: jika dunia menganiaya Yesus karena perbedaan prinsip hidup, maka murid-murid Yesus juga akan dianiaya oleh dunia, yang merasa terancam dengan prinsip hidup kasih. Sebagian pihak lain dari dunia yang menerima Yesus dan kehidupan baru yang ditawarkanNya, juga akan menerima para murid Yesus.

Peringatan tentang Penganiayaan: Yesus memperingatkan bahwa para murid akan dianiaya, ditolak, dan diusir dari rumah ibadat.Yesus juga menjelaskan bahwa kebencian dunia terhadap para murid adalah karena ketidaktahuan mereka tentang Bapa yang mengutus Yesus. Dengan kata lain, penganiayaan terhadap orang percaya adalah manifestasi dari penolakan dunia terhadap Allah sendiri.Kedua bacaan ini memberikan wawasan yang mendalam tentang dinamika pelayanan gereja.

Kisah Para Rasul 16:1-10 menekankan pentingnya ketaatan pada pimpinan Roh Kudus dan strategi pelayanan yang efektif. Yohanes 15:18-35 mengingatkan kita bahwa penganiayaan adalah realitas yang mungkin dihadapi oleh orang percaya yang setia.Gereja masa kini juga menghadapi tantangan yang serupa. Kita dipanggil untuk:Mendengar dan Taat pada Panggilan Tuhan: Gereja dan setiap orang percaya harus peka terhadap pimpinan Roh Kudus dalam menentukan arah pelayanan.

Melayani dengan Strategi yang Tepat: Pelayanan gereja harus direncanakan dengan baik dan dilaksanakan secara strategis untuk mencapai hasil yang maksimal.Siap Menghadapi Penganiayaan: Gereja harus siap menghadapi penolakan dan penganiayaan karena kesetiaan kepada Kristus.Mengingat Sumber Kebencian: Kita harus ingat bahwa kebencian dunia berakar pada penolakan mereka terhadap Allah.Dengan merenungkan bagian-bagian ini, kita diingatkan akan pentingnya ketaatan, strategi pelayanan, dan kesetiaan di tengah penganiayaan. Gereja dipanggil untuk menjadi komunitas yang responsif terhadap pimpinan Roh Kudus dan berani bersaksi tentang Kristus, bahkan ketika menghadapi tantangan dari dunia.

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *