(Renungan dari Bacaan 1 Yohanes 5 : 14-21, Yohanes 3 : 22 – 30)
Dalam Alkitab kebenaran dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat diandalkan, yang sudah teruji, dan dapat dipercaya. Kebenaran ini didasarkan pada rencana Allah yang tidak berubah bagi dunia ini dan bagi sesama manusia ciptaan Allah. Oleh karena itu, tanggapan yang benar terhadap kebenaran Allah adalah sikap percaya pada janji-janji Allah.
Timbul pertanyaan apakah dalam dunia yang serba modern ini kita masih percaya dan mengimani janji-janji Allah dalam kehidupan kita? Inilah tantangan bagi kita sebagai anak-anak Allah saat ini. Dalam Sejarah kehidupan manusia, mulai dari Kitab Kejadian, Allah telah membuat perjanjian dengan Abram tentang janji keturunannya. “Abram pun percaya kepada TUHAN, dan TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran”(Kej.15: 6).
Janji Tuhan ini memampukan dan menguatkan kita untuk selalu mengandalkan Tuhan sambil menunggu waktu Tuhan yang terbaik untuk menjawab doa-doa kita. Kita percaya bahwa kalau kita hidup benar dalam Tuhan dan menjalankan perintah-perintah-Nya, serta memiliki kasih terhadap sesama, janji Tuhan akan nyata dalam hidup kita. “Inilah keberanian kita untuk datang kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya (1Yoh.5:14). Apakah perkembangan dunia yang modern sekarang ini dengan tawaran-tawaran yang sangat menggiurkan untuk mendapatkan segala sesuatu secara cepat (instan) memampukan kita untuk menghadapinya? Inilah tantangan bagi kita orang beriman, di tengah pergumulan semacam ini Rasul Yohanes dalam 1Yoh. 5:21 mengatakan: “Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala”.
Janji-janji Allah nyata dalam Firman yang kita baca dalam Kitab Suci, yang menjadi pedoman hidup kita. Firman ini telah menjadi manusia. Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Allah yang datang dalam diri Yesus Kristus telah tinggal di antara kita, merasakan penderitaan kita bahkan memberikan teladan hidup yang sempurna bagi kita. Apakah kita masih meragukan janji-Nya bagi kita. Marilah di tahun 2025 ini, Tahun yang penuh pengharapan, kita mengandalkan Yesus Kristus dengan hati yang terbuka. Yesus yang menjadi pusat hidup kita pasti selalu membimbing dan menuntun kita dalam perjalanan hidup kita. Kita mohon agar diberi kekuatan untuk selalu berjalan dalam terang dan kebenaran-Nya sehingga menjadi saksi-saksi kepada orang-orang di sekitar kita dalam komunitas, lingkungan kerja, dan semua orang yang kita jumpai.

Penulis

