(Renungan dari Bacaan Ibrani 10:1-10; Markus 3: 31-35) Siapa saja yang melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, saudara-Ku perempuan, dan ibu-Ku” (Mrk. 3:35) |
Bapak dan Ibu pencinta Firman Tuhan yang terkasih, tentunya kita tidak asing lagi dengan lagu anak-anak yang berjudul ‘Kasih Ibu’. Lagu legendaris ini diciptakan oleh Mochtar Embut dan sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Lagu ini berkisah tentang kasih seorang ibu yang tidak tergantikan dan tidak terhingga sepanjang masa.Ketika Yesus mengatakan, “Siapa saja yang melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, saudara-Ku perempuan, dan ibu-Ku” (Mrk. 3:35), apa sebenarnya yang ingin Yesus sampaikan? Apakah Dia menginginkan kita memutuskan tali kekeluargaan yang ada dan melupakan keluarga kita? tentu saja tidak. Ia sama sekali tidak bermaksud merendahkan nilai hubungan keluarga. Yesus mengajarkan bahwa relasi ibu dan saudara tidak dibatasi oleh hubungan secara jasmani, tetapi juga secara rohani. Ia menekankan bahwa mereka yang mendengar dan menerima Injil itulah ibu dan saudara-Nya dan berita Injil berlaku untuk semua bangsa.Yesus memberitahukan bahwa Ia sedang mengerjakan kehendak Allah, yaitu mengabarkan Injil kepada semua orang. Jika orang mau menjadi ibu dan saudara-Nya dia juga harus mengerjakan kehendak Allah. Dalam kerajaan Allah, ikatan darah tidak berlaku seperti di dunia, tetapi yang menentukan ialah ikatan iman dan kasih kepada Allah. Bukan berarti Yesus tidak menghargai Maria ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya. Namun, Ia mau mengatakan bahwa hubungan darah dan kekerabatan sangatlah terbatas dan mudah retak. Keinginan ibu Tuhan Yesus untuk bertemu anak-Nya adalah wajar. Tetapi, Tuhan Yesus mau menyatakan kebenaran sejati: hal yang utama bukanlah mengikuti kehendak jasmani tetapi yang rohani. Dari sebab itu, siapa yang melakukan kehendak Allah adalah saudara-Ku dan ibu-Ku. Iman dan kasih kepada Tuhan perlu dinyatakan dengan mencari kehendak Allah, dengan mengasihi semua orang seperti Yesus mengasihi semua orang (Kolose 3:12-14), bukan hanya orang tertentu. Kasih harus ditunjukkan bahkan kepada orang yang paling hina dan tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan kita. Sebab, biasanya orang hanya berbuat baik kepada orang yang telah menolongnya, orang yang berasal dari suku yang sama, punya kedudukan yang sama, agama, derajat, kelompok yang sama, atau punya kekayaan. Faktor kekerabatan sering kali tetap menjadi pertimbangan dalam memutuskan siapa yang paling layak kita kasihi. Kita harus ingat pesan Yesus bahwa keluarga yang sebenarnya tidak terdiri hanya dari orang-orang yang memiliki hubungan darah, melainkan juga orang-orang yang melakukan kehendak Allah.Dalam Ibrani 10:1-10, dikatakan bahwa kita semua dapat menjadi bagian dari keluarga Allah melalui iman dan perbuatan baik. Kedua bacaan hari ini memiliki hubungan tematis dan konseptual yang kuat, terutama dalam hal pengorbanan Yesus Kristus, kehendak Allah, dan keluarga Allah.Yesus menjelaskan bahwa keluarga yang sebenarnya adalah mereka yang melakukan kehendak Allah. Sementara itu, dalam Ibrani 10:1-10, dikatakan bahwa kita semua dapat menjadi bagian dari keluarga Allah dengan cara melakukan kehendak-Nya.Dalam hidup sehari-hari, kita yang menyebut diri sebagai pengikut Kristus, harus bercermin dan introspeksi diri: sudahkah kita memprioritaskan kehendak Allah dalam hidup kita? Karena menjadi Kristen bukan sekadar menunjukkan identitas dengan pergi ke gereja setiap minggu dan hidup sebagai orang baik-baik. Menjadi Kristen berarti membiarkan Tuhan menduduki tempat pertama dalam hidup kita dan memprioritaskan kehendak-Nya. Bahkan jika perlu kita harus mengorbankan segala kenyamanan duniawi, hawa nafsu, dan ambisi kita, seperti yang dilakukan bangsa Israel dengan mempersembahkan kurban bakaran untuk memperoleh pengampunan dosa. Namun, sesungguhnya kurban yang sempurna adalah Kristus sendiri karena dengan ketaatan penuh Ia mengerjakan kehendak Bapa. Oleh sebab itu, setiap orang yang percaya kepada-Nya telah mendapatkan keselamatan satu kali yang berlaku untuk selama-lamanya (Ibr 10:10).

Penulis

