Siapa Yesus bagiku? ( 26 September 2025 )

Renungan hari ini dari bacaan Hagai 1:1b-10;  Lukas 9:18-22 “Yesus bertanya kepada mereka: “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” Jawab Petrus: “Mesias dari Allah.” (Luk. 9:20).

Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang banyak, siapakah Aku ini?” (Luk. 9:18). Orang banyak mengenal Yesus dari Nazaret sebagai anak tukang kayu. Dia seorang Rabi yang mengajarkan tentang Kerajaan Allah, yang menyembuhkan penyakit, mengusir setan dan roh jahat, serta melakukan banyak mukjizat lainnya. Menyaksikan semua itu, mereka menyimpulkan bahwa Yesus adalah Yohanes Pembaptis atau Nabi Elia yang bangkit dari mati (ay. 19). Itulah pengakuan orang banyak tentang Yesus. Namun, semua itu belum cukup untuk mengungkapkan siapakah  Yesus  itu. Oleh karenanya, Yesus melanjutkan pertanyaan kepada murid-murid-Nya, “menurut kamu, siapakah Aku ini ?”(Luk. 9:20). Yesus tidak puas mendengar pandangan umum tentang diri-Nya. Ia ingin pandangan pribadi para murid sendiri. Petrus, yang paling menonjol dan bersemangat di antara para murid  menjawab, “Mesias dari Allah”. Berdasarkan pengalamannya bersama Yesus dan pengetahuannya tentang Mesias, Petrus memberi jawaban bahwa Yesus itu Mesias. Jawabannya tidak salah, tetapi Yesus melarang keras mereka membertahukan hal itu kepada siapa pun (ay. 21). Mengapa ? Mungkin meskipun benar Dia Mesias, tetapi pandangan Petrus tentang Mesias tidak sama dengan Mesias yang ditampilkan oleh Yesus.

Pertanyaan Yesus kepada para murid-Nya berhubungan dengan apa yang ingin Dia sampaikan, bahwa akan ada penolakan dan penganiayaan yang dialami oleh Yesus sebagai  konsekuensi  dari eksistensi-Nya sebagai Mesias. Penolakan terhadap Yesus  disebabkan oleh konsep Mesias yang mereka ciptakan dan miliki. Bagi mereka, Mesias adalah Raja yang agung dan perkasa, yang akan membebaskan merka dari penjajahan Roma.  Yesus, sebaliknya, menampilkan mesias yang menderita, bahkan mati di salib. Itulah sebabnya Yesus melarang Petrus dan murid lainnya memberitahukan kepada siapa pun tentang kemesiasan-Nya untuk menghindari salah pengertian. Murid-murid-Nya sendiri tampaknya juga belum memahami kemesiasan Yesus ketika Yesus berkata, “Anak Manusiaharus menanggung banyak penderitaandan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkanpada hari ketiga” (ay. 22).  

Bagaimana dengan kita sebagai pengikut Yesus saat ini?? Apakah sudah jelas bagi kita bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat seperti pada pengakuan iman kita?? Kiranya kita tidak meragukan sedikit pun kebenaran iman bahwa Yesus adalah Mesias, anak Allah yang hidup, yang harus menderita dan mati di kayu salib, untuk menebus dosa manusia dan yang dibangkitkan, naik ke surga dalam  kemuliaan Allah.

Sebagai murid-murid Yesus pada masa kini, penting sekali memiliki pengenalan pribadi yang benar akan Dia, supaya tidak mudah dipengaruhi oleh pendapat atau pandangan orang yang salah. Pengakuan Petrus akan kemesiasan Yesus, lahir dari pengenalannya akan Dia. Kiranya apengenalan kita akan Yesus benar-benar lahir dari pengalaman pribadi supaya kita memiliki pengenalan yang benar. Selanjutnya, pengenalan yang benar akan melahirkan pengakuan yang benar.

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *