DIPANGGIL, DIBENARKAN, DAN DIMULIAKAN ALLAH ( 29 Oktober 2025 )

Renungan hari ini Roma 8: 26 – 30; Lukas 13: 22 – 30 Mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya. (Rm. 8: 30).

Ketika saya duduk di bangku Sekolah Dasar, kepala sekolah menunjuk saya sebagai ketua kelas. Pada saat itu saya sedikit gamang, mengapa harus saya dan bukan teman lain yang lebih mampu, yang menjadi ketua kelas? Namun, kepala sekolah meyakinkan bahwa saya pasti bisa. Akhirnya saya menjadi ketua kelas, dengan bimbingan dan arahan dari kepala sekolah. Semua instruksi serta bimbingannya saya lakukan dengan sepenuh hati, sampai akhirnya murid di kelas saya semua naik kelas dengan nilai yang memuaskan. Puji Tuhan atas berkat-Nya, kami semua bersukacita dan kepala sekolah memberikan ucapan selamat kepada saya karena telah memimpin kelas dengan baik. Terima kasih Tuhan yang telah mengizinkan dan memberikan saya kesempatan untuk memimpin kelas.

Allah turut bekerja dalam segala sesuatu di sepanjang hidup kita, orang yang mengasihi Dia, yang dipanggil sesuai dengan rencana Allah. Keberhasilan yang kita capai bukanlah karena perbuatan kita semata, melainkan terutama anugerah dan perkenanan-Nya. Setelah kita dipilih Tuhan dan kita merespons panggilan-Nya, hidup kita dibenarkan-Nya, hidup kudus sesuai dengan yang dikehendaki-Nya. Kita melakukan perbuatan baik bukan agar Tuhan memberkati kita, melainkan sebagai ucapan syukur kita atas anugerah Tuhan. Melakukan perbuatan baik kepada sesama, merupakan wujud bahwa kita mengasihi sesama kita seperti Tuhan telah mengasihi kita.

Bagi orang percaya, hidup benar, berjalan di jalan Tuhan, dan fokus kepada Tuhan harus senantiasa dilakukan. Namun, kadang kala ada cobaan dan godaan dari roh jahat yang merintangi kita. Pertolongan Roh Kudus di dalam doa, kita rasakan pada saat kita berdoa kepada Tuhan. Seringkali kita berdoa tapi tidak tahu apa yang akan kita minta kepada Tuhan. Kita seperti kehilangan kata-kata. Pada saat itulah Roh Kudus menolong kita untuk menghubungkan doa kita dengan Tuhan. Bahkan Roh Kudus memberikan pertolongan pada saat kita membaca Firman Tuhan dan tidak menemukan maknanya. Roh Kudus menolong kita dalam memahami Firman Tuhan yang kita baca untuk dilakukan dalam kehidupan kita. Berdoa, membaca Firman Tuhan, dan melakukan perbuatan baik dalam kasih, harus senantiasa kita lakukan.

Keselamatan yang dianugerahkan kepada kita, orang percaya, bukannya cuma-cuma, melainkan membutuhkan respons kita terhadap panggilan Tuhan dengan senantiasa hidup kudus. Jangan sampai kita terlena kembali ke dalam kehidupan lama, segubgga keselamatan yang kita peroleh dari Tuhan, hilang.

“Sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang pertama dan ada orang yang pertama yang akan menjadi orang yang terakhir” (Luk. 13:30).

Banyak orang, yang lebih dulu percaya kepada Tuhan Yesus, akan menjadi yang terakhir, karena tidak terus memelihara imannya. Sebaliknya yang terakhir akan menjadi yang terdahulu karena mereka terus memelihara iman dan melayani Tuhan dengan sukarela dan sukacita, bukan karena upah.

Demikianlah, dalam mengikuti Tuhan Yesus Kristus, jerih payah kita tidak akan sia-sia. Pengorbanan dan kesetiaan dalam mengikuti Tuhan Yesus akan mendapatkan balasan pada hari terakhir. Namun, kita tidak boleh melayani karena upah, melainkan dengan sukarela dan sebagai pernyataan rasa syukur menurut profesi dan pelayanan kita masing-masing.

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *